PILIH TERTAWA ATAU MENANGIS ???
Sahabat,
jika aku melontarkan pertanyaan itu, apa yang kalian pilih? Apakah kalian akan
memilih tertawa?? Ataw lebih suka akan tangis?? Yach…Mungkin kebanyakan dari
kalian lebih suka tertawa. Benarkah itu??Andai kalian mengetahui apa yang akan
aku sampaikan ini pasti kalian akan lebih sering menangis daripada tertawa.
Sabda baginda Rasulullah saw kepada umatnya. Tangis dan tawa merupakan indikasi
ilmu, penyata sejauh mana kita memahami hakekat hidup di alam yang fana ini.
Tapi
sayangnya kebanyakan manusia lebih suka tertawa daripada menangis. Lebih
menyukai guyon dan lawak ketimbang petuah dan nasehat. Karenanya bisnis tawa
menjanjikan keuntungan besar. Grup-grup lawak digemari khalayak, dibandingkan menjadi
seorang ADK yang terjun ke dalam suatu LDK. Mungkin bahwa tertawa itu dapat
mengenyahkan stress dan mengusir penyakit. Konon tertawa selama 5-10 menit saja
sudah merangsang keluarnya endorphin, serotin plus melatonin, dua zat kimia
positif yang menimbulkan rasa tenteram dan nyaman. Tertawa sekaligus dipercaya
mengurangi pengeluaran adrenalin, kortisol dan radikal bebas (zat kimia jahat).
Selain itu, tertawa juga bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantung,
mengurangi kadar kolesterol jahat. Sistem immune dirangsang dengan tertawa,
yaitu salah satunya melalui sel antikanker yang akan memakan sel kanker dalam
tubuh.
Sebaliknya,
banyak orang enggan menangis, kecuali terpaksa. Mereka beranggapan menangis itu
adalah perbuatan yang sia-sia, petanda lemah dan cengeng. Namun sebenarnya
menangis itu tidak jelek dan terkadang perlu. Menangis merupakan salah satu
cara untuk melampiaskan perasaan dan melegakan hati.
Sahabat Muslim,,, tangisan seorang hamba yang
bertobat, minta ampun atas segala dosa karena merasa takut kepada Allah swt
adalah terpuji. Yazid bin Maisarah ra pernah berkata bahwa orang menangis
karena tujuh sebab. Pertama,
karena gembira. Kedua,
karena gila. Ketiga,
karena sakit. Keempat,
karena gentar. Kelima,
karena menunjuk-nunjuk. Keenam,
karena mabuk. Dan ketujuh, karena takut kepada Allah SWT. Beliau menambahkan
bahwa tangisan yang akhir inilah yang bisa memadamkan lautan api walau hanya
dengan setetes air mata saja.
Orang yang
menangis karena Allah SWT termasuk tujuh golongan yang akan mendapat
perlindungan pada hari kiamat, ketika tidak ada perlindungan kecuali dariNya,
kata Rasulullah saw. Mereka adalah seorang yang senantiasa menyebut-nyebut nama
Allah dimasa lapang, lalu kelopak matanya digenangi air mata. Firman Allah
dalam Al-Qur’an: “Dan hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis,
sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.”
Menangis
karena Allah bukanlah indikasi kerapuhan jiwa. Malah menandakan kepekaan hati,
ketajaman jiwa dan kebeningan perasaan. Orang yang menangis dalam keadaan ini
hanyalah orang-orang yang selalu berdzikir, senantiasa mengingat Allah dalam
segala situasi dengan khusyu',
serta selalu bertaqarrub dan bermunajat kepada Nya, sedang orang yang lalai tak
mungkin bisa melakukan ini. Karena itu menangis merupakan kebiasaan dan akhlaq
para nabi dan shalihin.
Banyak
kisah yang menunujukkan betapa para shalihin lebih sering menangis daripada
tertawa. Diriwayatkan bahwa Thabit Bunani rah mengalami sakit mata. Dokter
berkata, “Matamu akan sembuh sekiranya engkau menunaikan satu janji, yaitu
jangan menangis.” Jawab beliau, “Tidak ada sama sekali kebaikan pada mata yang
tidak menangis.” Ka’ab al-Ahbar ra pula berkata, “Demi zat yang jiwaku dalam
genggaman-Nya, tangisanku karena takut akan Allah SWT sehingga air mata
mengalir di pipiku lebih aku sukai dari pada aku bersedekah sebukit
emas”.
Alangkah indahnya
doa Rasulullah SAW: "Ya Allah
anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis kerana takut kepada-Mu,
sebelum datang masa dimana tak ada lagi air mata." Wallahu ‘alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar